Pemrograman Linier disingkat PL merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya
yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan keuntungan dan
meminimumkan biaya. PL
banyak diterapkan dalam masalah ekonomi, industri, militer, social dan
lain-lain. PL berkaitan dengan penjelasan suatu kasus dalam dunia nyata sebagai
suatu model matematik yang terdiri dari sebuah fungsi tujuan linier dengan
beberapa kendala linier.
Karakteristik Pemrograman Linier
Sifat linearitas
suatu kasus dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa cara. Secara
statistik, kita dapat memeriksa kelinearan menggunakan grafik (diagram pencar)
ataupun menggunakan uji hipotesa. Secara teknis, linearitas ditunjukkan oleh
adanya sifat proporsionalitas, additivitas, divisibilitas dan kepastian fungsi tujuan dan pembatas.
Sifat proporsional
dipenuhi jika kontribusi setiap variabel pada fungsi tujuan atau penggunaan
sumber daya yang membatasi proporsional terhadap level nilai variabel. Jika
harga per unit produk misalnya adalah sama berapapun jumlah yang dibeli, maka
sifat proporsional dipenuhi. Atau dengan kata lain, jika pembelian dalam jumlah
besar mendapatkan diskon, maka sifat proporsional tidak dipenuhi. Jika
penggunaan sumber daya per unitnya tergantung dari jumlah yang diproduksi, maka
sifat proporsionalitas tidak dipenuhi.
Sifat additivitas
mengasumsikan bahwa tidak ada bentuk perkalian silang diantara berbagai
aktivitas, sehingga tidak akan ditemukan bentuk perkalian silang pada model.
Sifat additivitas berlaku baik bagi fungsi tujuan maupun pembatas (kendala).
Sifat additivitas dipenuhi jika fungsi tujuan merupakan penambahan langsung
kontribusi masing-masing variabel keputusan. Untuk fungsi kendala, sifat
additivitas dipenuhi jika nilai kanan merupakan total penggunaaan masing-masing
variabel keputusan. Jika dua variabel keputusan misalnya merepresentasikan dua
produk substitusi, dimana peningkatan volume penjualan salah satu produk akan
mengurangi volume penjualan produk lainnya dalam pasar yang sama, maka sifat
additivitas tidak terpenuhi.
Sifat divisibilitas
berarti unit aktivitas dapat dibagi ke dalam sembarang level fraksional,
sehingga nilai variabel keputusan non integer dimungkinkan.
Sifat kepastian
menunjukkan bahwa semua parameter model berupa konstanta. Artinya koefisien
fungsi tujuan maupun fungsi pembatas merupakan suatu nilai pasti, bukan
merupakan nilai dengan peluang tertentu. Keempat
asumsi (sifat) ini dalam dunia nyata tidak selalu dapat dipenuhi. Untuk
meyakinkan dipenuhinya keempat asumsi ini, dalam pemrograman linier diperlukan
analisis sensitivitas terhadap solusi optimal yang diperoleh.
Formulasi Permasalahan
Urutan pertama dalam penyelesaian adalah mempelajari
sistem relevan dan mengembangkan pernyataan permasalahan yang dipertimbangakan
dengan jelas. Penggambaran sistem dalam pernyataan ini termasuk pernyataan
tujuan, sumber daya yang membatasi, alternatif keputusan yang mungkin (kegiatan
atau aktivitas), batasan waktu pengambilan keputusan, hubungan antara bagian
yang dipelajari dan bagian lain dalam
perusahaan, dan lain-lain. Penetapan tujuan yang tepat
merupakan aspek yang sangat penting dalam formulasi masalah. Untuk membentuk
tujuan optimalisasi, diperlukan identifikasi anggota manajemen yang benar-benar
akan melakukan pengambilan keputusan dan mendiskusikan pemikiran mereka tentang
tujuan yang ingin dicapai.
Pembentukan model matematik
Tahap berikutnya yang harus dilakukan setelah
memahami permasalahan optimasi adalah membuat model yang sesuai untuk analisis.
Pendekatan konvensional riset operasional untuk pemodelan adalah membangun
model matematik yang menggambarkan inti permasalahan. Kasus dari bentuk cerita
diterjemahkan ke model matematik. Model matematik merupakan representasi
kuantitatif tujuan dan sumber daya yang membatasi sebagai fungsi variabel
keputusan. Model matematika permasalahan
optimal terdiri dari dua bagian. Bagian pertama memodelkan tujuan optimasi.
Model matematik tujuan selalu menggunakan bentuk persamaan. Bentuk persamaan
digunakan karena kita ingin mendapatkan solusi optimum pada satu titik. Fungsi
tujuan yang akan dioptimalkan hanya satu. Bukan berarti bahwa permasalahan
optimasi hanya dihadapkan pada satu tujuan. Tujuan dari suatu usaha bisa lebih
dari satu. Tetapi pada bagian ini kita hanya akan tertarik dengan permasalahan
optimal dengan satu tujuan.
Bagian kedua merupakan model matematik yang
merepresentasikan sumber daya yang membatasi. Fungsi pembatas bisa berbentuk persamaan
(=) atau pertidaksamaan (≤ atau ≥). Fungsi pembatas disebut juga sebagai
konstrain. Konstanta (baik sebagai koefisien maupun nilai kanan) dalam fungsi
pembatas maupun pada tujuan dikatakan sebagai parameter model. Model matematika
mempunyai beberapa keuntungan dibandingakan pendeskripsian permasalahan secara
verbal. Salah satu keuntungan yang paling jelas adala model matematik
menggambarkan permasalahan secara lebih ringkas. Hal ini cenderung membuat
struktur keseluruhan permasalahan lebih mudah dipahami, dan membantu
mengungkapkan relasi sebab akibat penting. Model matematik juga memfasilitasi
yang berhubungan dengan permasalahan dan keseluruhannya dan mempertimbangkan
semua keterhubungannya secara simultan. Terakhir, model matematik membentuk
jembatan ke penggunaan teknik matematik dan komputer kemampuan tinggi untuk
menganalisis permasalahan.
Di sisi lain, model matematik mempunyai
kelemahan. Tidak semua karakteristik
sistem dapat dengan mudah dimodelkan menggunakan fungsi matematik. Meskipun
dapat dimodelkan dengan fungsi matematik, kadang-kadang penyelesaiannya sulit
diperoleh karena kompleksitas fungsi dan teknik yang dibutuhkan.
Bentuk umum pemrograman linier adalah sebagai berikut :
Fungsi tujuan :
Maksimumkan atau minimumkan z = c1x1
+ c2x2 + ... + cnxn
Sumber daya
yang membatasi :
a11x1
+ a12x2 + ... + a1nxn = /≤ / ≥ b1
a21x1
+ a22x2 + … + a2nxn = /≤ / ≥ b2
…
am1x1 + am2x2
+ … + amnxn = /≤ / ≥ bm
x1, x2, …, xn ≥ 0
Simbol x1, x2, ..., xn (xi) menunjukkan variabel
keputusan. Jumlah variabel keputusan (xi) oleh karenanya tergantung
dari jumlah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Simbol c1,c2,...,cn
merupakan kontribusi masing-masing variabel keputusan terhadap tujuan, disebut
juga koefisien fungsi tujuan pada model matematiknya.Simbol a11,
...,a1n,...,amn merupakan penggunaan per unit variabel
keputusan akan sumber daya yang membatasi, atau disebut juga sebagai koefisien
fungsi kendala pada model matematiknya. Simbol b1,b2,...,bm
menunjukkan jumlah masing-masing sumber daya yang ada. Jumlah fungsi kendala
akan tergantung dari banyaknya sumber daya yang terbatas.
Pertidaksamaan terakhir (x1, x2, …, xn
≥ 0) menunjukkan batasan non negatif. Membuat model matematik dari suatu
permasalahan bukan hanya menuntut kemampuan matematik tapi juga menuntut seni
permodelan. Menggunakan seni akan membuat permodelan lebih mudah dan menarik. Kasus pemrograman linier sangat beragam. Dalam setiap kasus, hal yang
penting adalah memahami setiap kasus dan
memahami konsep permodelannya. Meskipun fungsi tujuan misalnya hanya mempunyai
kemungkinan bentuk maksimisasi atau minimisasi, keputusan untuk memilih salah
satunya bukan pekerjaan mudah. Tujuan pada suatu kasus bisa menjadi batasan
pada kasus yang lain. Harus hati-hati dalam menentukan tujuan, koefisien fungsi
tujuan, batasan dan koefisien pada fungsi pembatas.
Contoh Kasus yang
diselesaikan
Pada sub bab ini terdapat 10 kasus dengan
karakteristik berbeda yang sudah diselesaikan untuk memperkaya pembaca dalam
ilmu dan seni permodelan. Pahami dan perhatikan teknik permodelannya dengan
hati-hati.
- Seorang pengrajin menghasilkan satu tipe meja dan satu tipe kursi. Proses yang dikerjakan hanya merakit meja dan kursi. Dibutuhkan waktu 2 jam untuk merakit 1 unit meja dan 30 menit untuk merakit 1 unit kursi. Perakitan dilakukan oleh 4 orang karyawan dengan waktu kerja 8 jam perhari. Pelanggan pada umumnya membeli paling banyak 4 kursi untuk 1 meja. Oleh karena itu pengrajin harus memproduksi kursi paling banyak empat kali jumlah meja. Harga jual per unit meja adalah Rp 1,2 juta dan per unit kursi adalah Rp 500 ribu.
Formulasikan kasus tersebut ke dalam model
matematiknya
Solusi :
Hal pertama yang harus
dilakukan adalah mengidentifikasi tujuan, alternatif keputusan dan sumber daya
yang membatasi. Berdasarkan informasi yang diberikan pada soal, tujuan yang
ingin dicapai adalah memaksimumkan
pendapatan. Alternatif keputusan adalah jumlah meja dan kursi yang akan diproduksi. Sumber daya yang
membatasi adalah waktu kerja karyawan dan perbandingan jumlah kursi dan meja yang
harus diproduksi (pangsa pasar ).
Langkah berikutnya adalah
memeriksa sifat proporsionalitas, additivitas, divisibilitas dan kepastian.
Informasi di atas tidak menunjukkan adanya pemberian diskon, sehingga harga
jual per meja maupun kursi akan sama meskipun jumlah yang dibeli semakin
banyak. Hal ini mengisyaratkan bahwa total
pendapatan yang diperoleh pengrajin proposional terhadap jumlah produk
yang terjual. Penggunaan sumber daya yang membatasi , dalam hal ini waktu kerja
karyawan dan pangsa pasar juga proporsional terhadap jumlah meja dan kursi yang
diproduksi. Dengan demikian dapat
dinyatakan sifat proporsionalitas dipenuhi. Total pendapatan pengrajin
merupakan jumlah pendapatan dari keseluruhan meja dan kursi yang terjual.
Penggunaan sumber daya ( waktu kerja karyawan dan pangsa pasar) merupakan
penjumlahan waktu yang digunakan untuk memproduksi meja dan kursi. Maka dapat
dinyatakan juga sifat additivitas dipenuhi. Sifat divisibilitas dan kepastian
juga dipenuhi.
Ada dua variabel keputusan
dan dua sumber daya yang membatasi. Fungsi tujuan meru[pakan maksimisasi,
karena semakin besar pendapatan akan semakin disukai oleh pengrajin. Fungsi
kendala pertama (batasan waktu) menggunakan pertidaksamaan ≤, karena waktu yang
tersedia dapat digunakan sepenuhnya atau tidak, tapi tidak mungkin melebihi
waktu yang ada. Fungsi kendala yang kedua bisa menggunakan ≤ atau ≥ tergantung
dari pendefinisianvariabelnya.
Kita definisikan :
x1 = jumlah meja
yang akan diproduksi
x2 = jumlah kursi
yang akan diproduksi
Model umum Pemrograman Linier
kasus di atas adalah :
Fungsi tujuan :
Maksimumkan z = 1.2 x1
+ 0.5 x2
Kendala :
2x1 + 0.5 x2 ≤
32
x1/x2 ≥
¼ atau 4x1≥ x2 atau 4x1 – x2 ≥ 0
x1 , x2
≥ 0
- Seorang peternak memiliki 200 kambing yang mengkonsumsi 90 kg pakan khusus setiap harinya. Pakan tersebut disiapkan menggunakan campuran jagung dan bungkil kedelai dengan komposisi sebagai berikut :
Bahan
|
Kg per kg bahan
|
|||
Kalsium
|
Protein
|
Serat
|
Biaya (Rp/kg)
|
|
Jagung
|
0.001
|
0.09
|
0.02
|
2000
|
Bungkil kedelai
|
0.002
|
0.60
|
0.06
|
5500
|
Kebutuhan pakan kambing setiap harinya adalah
paling banyak 1% kalsium, paling sedikit 30% protein dan paling banyak 5%
serat.
Formulasikan permasalahan di atas kedalam model matematiknya !
Solusi :
Hal pertama yang harus
dilakukan adalah mengidentifikasi tujuan , alternative keputusan dan sumber
daya yang membatasi. Berdasarkan informasi yang diberikan pada soal, tujuan
yang ingin dicapai adalah meminimumkan
biaya pembelian bahan pakan. Alternative keputusan adalah jumlah jagung dan bungkil kedelai yang
akan digunakan. Sumber daya yang membatasi adalah kandungan kalsium, protein dan serat pada jagung dan bungkil kedelai, serta
kebutuhan jumlah pakan per hari.
Langkah
berikutnya adalah memeriksa sifat proporsionalitas, additivitas, divisibilitas
dan kepastian. Informasi di atas tidak menunjukkan adanya pemberian diskon,
sehingga harga pembelian jagung dan bungkil kedelai per kg tidak berbeda
meskipun pembelian dalam jumlah besar. Hal ini mengisyaratkan bahwa total biaya
yang harus dikeluarkan peternak proporsional
terhadap jumlah jagung dan
bungkil kedelai yang dibeli. Penggunaan sumber daya yang membatasi,
dalam hal ini komposisi jagung dan bungkil kedelai akan serat, protein dan
kalsium proporsional terhadap jumlah jagung dan bungkil. Dengan demikian dapat dinyatakan sifat proporsionalitas dipenuhi. Total pengeluaran pembelian bahan
pakan merupakan penjumlahan pengeluaran untuk jagung dan bungkil kedelai.
Jumlah masing-masing serat, protein dan
kalsium yang ada di pakan khusus
merupakan penjumlah serat, protein dan kalsium yang ada pada jagung dan bungkil
kedelai. Jumlah pakan khusus yang dihasilkan merupakan penjumlahan jagung dan
bungkil kedelai yang digunakan. Dengan
demikian sifat additivitas dipenuhi. Sifat divisibilitas dan kepastian juga
dipenuhi.
Ada
dua variabel keputusan dan empat sumber daya yang membatasi. Fungsi tujuan
merupakan minimisasi, karena semakin
kecil biaya akan semakin disukai oleh peternak. Fungsi kendala pertama (batasan
jumlah pakan yang dibutuhkan per hari) menggunakan persamaan (=), fungsi
kendala kedua (kebutuhan kalsium) dan kendala keempat (kebutuhan serat)
menggunakan pertidaksamaan ≤, dan fungsi kendala ketiga (kebutuhan akan
protein) menggunakan pertidaksamaan ≥.
Kita
definisikan :
x1
= jumlah jagung yang akan digunakan
x2
= jumlah bungkil kedelai yang akan digunakan
Model
umum Pemrograman linier kasus di atas oleh karenanya adalah :
Fungsi
tujuan : minimumkan z = 2000 x1 + 5500 x2
Kendala
:
x1
+ x2 = 90
0.001 x1 +
0.002 x2 ≤ 0.9
0.09 x1 +
0.6 x2 ≥ 27
0.02 x1 +
0.06 x2 ≤ 4.5
x1, x2
≥ 0
3.
Suatu bank kecil mengalokasikan dana maksimum Rp 180 juta untuk pinjaman
pribadi dan pembelian mobil satu bulan kedepan. Bank
mengenakan biaya suku bunga per tahun 14% untuk pinjaman pribadi dan 12% untuk
pinjaman pembelian mobil. Kedua tipe pinjaman itu dikembalikan bersama dengan bunganya satu tahun
kemudian. Jumlah pinjaman pembelian mobil paling tidak dua kali lipat
dibandingkan pinjaman pribadi. Pengalaman sebelumnya
menunjukkan bahwa 1% pinjaman pribadi merupakan kredit macet.
Formulasikan
masalah di atas kedalam bentuk model
matematiknya !
Solusi :
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi
tujuan, alternatif keputusan dan sumber daya yang membatasi. Berdasarkan
informasi yang diberikan pada soal, tujuan yang ingin dicapai adalah memaksimumkan pendapatan bunga dan pengembalian pinjaman. Alternatif keputusan
adalah jumlah alokasi pinjaman pribadi
dan pinjaman mobil. Sumber daya yang membatasi adalah jumlah alokasi anggaran untuk kredit bulan depan dan perbandingan antara
jumlah kredit pribadi dan pembelian mobil.
Sifat proporsionalitas,
additivitas, divisibilitas dan kepastian dipenuhi.
Ada dua variabel keputusan
yaitu jumlah anggaran untuk pinjaman pribadi dan pinjaman pembelian mobil, dan
dua sumber daya yang membatasi. Fungsi tujuan merupakan maksimisasi , karena
semakin besar pendapatan akan semakin disukai oleh manajemen bank.
Kita definisikan :
x1 = jumlah
anggaran untuk pinjaman pribadi
x2 = jumlah
anggaran untuk pinjaman pembelian mobil.
Model umum Pemrograman
Linier kasus diatas adalah :
Fungsi tujuan : Maksimumkan z = (0.14 – 0.01) x1 + 0.12 x2
Kendala :
x1 + x2
≤ 180
x2 ≥ 2x1
atau -2x1 + x2 ≥ 0
x1, x2 ≥ 0
4. Suatu pabrik perakitan radio menghasilkan dua tipe radio, yaitu HiFi-1
dan HiFi-2 pada fasilitas perakitan yang sama. Lini perakitan terdiri dari 3
stasiun kerja. Waktu perakitan masing-masing tipe pada masing-masing stasiun
kerja adalah sebagai berikut :
Stasiun
kerja
|
Waktu perakitan per unit (menit)
|
|
HiFi-1
|
HiFi-2
|
|
1
|
6
|
4
|
2
|
5
|
5
|
3
|
4
|
6
|
Waktu kerja masing-masing stasiun kerja
adalah 8 jam per hari. Masing-masing stasiun kerja membutuhkan perawatan harian
selama 10%, 14% dan 12% dari total waktu kerja (8 jam) secara berturut-turut
untuk stasiun kerja 1,2 dan 3.
Formulasikan
permasalahan ini kedalam model matematiknya !
Solusi :
Alternatif
keputusan adalah : radio tipe HiFi-1 (x1)
dan radio tipe HiFi-2 (x2).
Tujuannya
adalah memaksimumkan jumlah radio
HiFi-1 dan HiFi-2 yang diproduksi.
Sumber
daya pembatas adalah : jam kerja
masing-masing stasiun kerja dikurangi dengan waktu yang dibutuhkan untuk
perawatan.
Waktu
produktif masing-masing stasiun kerja oleh karenanya adalah :
Stasiun
1 : 480 menit – 48 menit = 432 menit
Stasiun
2 : 480 menit – 67.2 menit = 412.8 menit
Stasiun
3 : 480 menit – 57.6 menit = 422.4 menit.
Model
umum pemrograman linier :
Maksimumkan
z = x1 + x2
Kendala
:
6x1
+ 4x2 ≤ 432
5x1
+ 5x2 ≤ 412.8
4x1
+ 6x2 ≤ 422.4
x1,
x2 ≥ 0
5. Dua produk dihasilkan menggunakan tiga mesin.
Waktu masing-masing mesin yang digunakan untuk menghasilkan kedua produk
dibatasi hanya 10 jam per hari. Waktu produksi dan keuntungan per unit
masing-masing produk ditunjukkan table
di bawah ini :
Produk
|
Waktu
produksi (menit)
|
|||
Mesin 1
|
Mesin 2
|
Mesin 3
|
Mesin 4
|
|
1
|
10
|
6
|
8
|
2
|
2
|
5
|
20
|
15
|
3
|
Formulasikan permasalahan di atas ke dalam model matematiknya !
Solusi :
Alternatif keputusan adalah
: produk 1 (x1) dan produk 2
(x2).
Tujuannya adalah memaksimumkan keuntungan
Sumber daya pembatas adalah
: jam kerja masing-masing mesin.
Model umum pemrograman
linier :
Maksimumkan z = 2x1
+ 3x2
Kendala :
10 x1 + 5 x2
≤ 600
6 x1 + 20 x2
≤ 600
8 x1 + 15 x2
≤ 600
x1, x2 ≥
0
6.
Empat produk diproses secara berurutan pada 2 mesin. Waktu pemrosesan dalam jam per unit produk pada kedua mesin
ditunjukkan table di bawah ini :
Mesin
|
Waktu per unit (jam)
|
|||
Produk 1
|
Produk 2
|
Produk 3
|
Produk 4
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
2
|
2
|
3
|
2
|
1
|
2
|
Biaya total untuk memproduksi setiap unit produk didasarkan secara
langsung pada jam mesin. Asumsikan biaya operasional per jam mesin 1 dan 2 secara
berturut-turut adalah $10 dan $5. Waktu
yang disediakan untuk memproduksi keempat produk pada mesin 1 adalah 500 jam
dan mesin 2 adalah 380 jam. Harga jual per unit keempat produk secara
berturut-turut adalah $65, $70, $55 dan $45. Formulasikan permasalahan di atas ke dalam model
matematiknya !
Solusi :
Alternatif keputusan adalah : jumlah produk 1,2,3 dan 4 yang
dihasilkan.
Tujuannya adalah memaksimumkan keuntungan. Perhatikan, keuntungan
diperoleh dengan mengurangkan biaya dari pendapatan.
Keuntungan per unit dari produk 1 = 65 – (10x2 + 3x5) = 30
Keuntungan per unit dari produk 2 = 70 – (10x3 + 2x5) = 30
Keuntungan per unit dari produk 3 = 55 – (10x4 + 1x5) = 10
Keuntungan per unit dari produk 4 = 45 – (10x2 + 2x5) = 15
Sumber daya pembatas adalah waktu kerja yang disediakan kedua mesin.
Definisikan :
x1 : jumlah produk 1 yang dihasilkan
x2 : jumlah produk 2 yang dihasilkan
x3 : jumlah produk 3 yang dihasilkan
x4 : jumlah produk 4 yang dihasilkan
Model umum pemrograman linier :
Maksimumkan z = 30 x1 + 30x2 + 10 x3 + 15 x4
Kendala :
2x1 + 3 x2 + 4x3
+ 2x4 ≤ 500
3x1 + 2 x2 + x3
+ 2x4 ≤ 380
x1, x2, x3 , x4 ≥ 0
- Suatu perusahaan manufaktur menghentikan produksi salah satu produk yang tidak menguntungkan. Penghentian ini menghasilkan kapasitas produksi yang menganggur (berlebih). Kelebihan kapasitas produksi ini oleh manajemen sedang dipertimbangkan untuk dialokasikan ke salah satu atau ke semua produk yang dihasilkan (produk 1,2 dan 3). Kapasitas yang tersedia pada mesin yang mungkin akan membatasi output diringkaskan pada table berikut :
Tipe mesin
|
Waktu yang dibutuhkan produk
pada masing-masing mesin (jam)
|
Waktu yang tersedia (jam per minggu)
|
||
Produk 1
|
Produk 2
|
Produk 3
|
||
Mesin milling
|
9
|
3
|
5
|
500
|
Lathe
|
5
|
4
|
0
|
350
|
Grinder
|
3
|
0
|
2
|
150
|
Bagian penjualan mengindikasikan bahwa penjualan potensial untuk
produk 1 dan 2 tidak akan melebihi laju produksi maksimum dan penjualan
potensial untuk produk 3 adalah 20 unit per minggu. Keuntungan per unit masing-masing produk secara
berturut-turut adalah $50, $20 dan $25.
Formulasikan permasalahan diatas kedalam model matematik !
Solusi :
Alternatif keputusan :
Jumlah produk 1 yang dihasilkan = x1
Jumlah produk 2 yang dihasilkan = x2
Jumlah produk 3 yang dihasilkan = x
Tujuannya adalah : memaksimumkan keuntungan
Sumber daya pembatas adalah :
Jam kerja mesin milling per minggu : 500 jam
Jam kerja mesin llathe per minggu : 350 jam
Jam kerja mesin grinder per minggu : 150 jam.
Model matematikanya adalah :
Maksimumkan z = 50 x1 + 20 x2 + 25 x3
Kendala :
9x1 + 3 x2 + 5x3
≤ 500
5x1 + 4 x2 ≤ 350
3x1 + 2x3 ≤ 150
x3 ≤ 20
x1, x2, x3 g ≥ 0
Sumber :
Siringoringo, Hotniar. Seri Teknik Riset
Operasional. Pemrograman Linear. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta. 2005.